Daftar Isi
Warung kelontong menjadi salah satu jenis usaha rumahan yang bisa Kopers coba. Pasalnya, warung kelontong sendiri dinilai mampu menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
Selain mendapat uang dari usaha tersebut, Kopers juga bisa sambil menyambi pekerjaan rumah lainnya dengan waktu yang sangat fleksibel.
Nah, bagi Kopers yang penasaran bagaimana asal usul dan apa saja jenis-jenis dari warung kelontong ini, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Warung Kelontong
Diketahui, warung kelontong termasuk ke dalam pasar dengan skala kecil (minimarket). Di mana warung ini bersifat lokal karena tokonya dapat dengan mudah seseorang akses.
Pada umumnya, warung ini berlokasi di area yang mudah dijangkau dan ramai orang lalu lalang, seperti di pinggir jalan, perumahan padat penduduk, terminal, stasiun, hingga lokasi ramai lainnya.
Sedangkan singkatnya, warung kelontong adalah toko yang didalamnya menyediakan berbagai macam barang kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Barang-barang itu terdiri dari sembako, beras, sabun mandi, obat-obatan, sampai kebutuhan dapur.
Asal Usul Hadirnya Warung Kelontong
Diketahui, warung kelontong sudah ada sejak abad-19 dan masih terus bertahan sampai saat ini. Produk dagangan yang ditawarkannya pun kian bervariasi, mulai dari makanan, sembako, minuman, bumbu dapur, sabun, alat kebersihan, serta produk lainnya.
Pada saat itu, banyak penjual asal Tionghoa yang menggeluti bisnis tersebut. Awalnya, mereka menjalankan bisnis ini secara berkeliling menggunakan kelontongan.
Namun, seiring berjalannya waktu kemudian mereka mulai berdagang secara menetap. Sejak itu pula lah toko kelontong menjadi pusat perbelanjaan utama di masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dalam era modern yang serba canggih ini, toko kelontong tetap bertahan. Hal ini karena masih tingginya minat masyarakat dalam berbelanja kebutuhan sehari-harinya di sana.
Jenis-Jenis Warung Kelontong
Sejalan dengan perkembangannya, ada dua jenis yaitu toko kelontong grosir dan toko kelontong eceran. Pastinya, perbedaan dari kedua jenis tersebut terletak pada tata cara penjualannya.
Kira-kira apa yang membedakan toko kelontong grosir dengan eceran ya Kopers? Cari tahu perbedaannya berikut ini yuk!
1. Kelontong Grosir
Umumnya, kelontong grosir memiliki bentuk serta memerlukan modal yang besar juga. Ini dikarenakan para konsumen harus berbelanja dalam jumlah yang banyak sekaligus.
Untuk target pembelinya yaitu warung-warung yang skalanya lebih kecil hingga toko eceran.
Walaupun ketika berbelanja harus dalam jumlah yang banyak, omzet yang akan kelontong grosir dapatkan sama sekali tidak terpengaruh. Sebab, mereka sudah memiliki banyak pelanggan tetap.
Bahkan, distributor tentunya juga akan memberikan keringanan sistem pembayaran tempo bagi pelanggan setianya.
2. Kelontong Eceran
Sedangkan kelontong eceran tidak memerlukan modal yang cukup besar. Untuk penjualannya pun yaitu secara satuan atau eceran.
Apabila tertarik membuka usaha ini, Kopers perlu memiliki strategi pemasaran khusus untuk mendapatkan pelanggan dan meminimalisir adanya persaingan. Kopers juga bisa menjual barang yang lebih bervariasi supaya lebih lengkap dan bisa memenuhi kebutuhan pembeli.
Meskipun membuka usaha ini tergolong mudah, Kopers tidak bisa meremehkan persaingan yang ketat. Sehingga, kalau warung kelontong yang Kopers jalankan sudah ramai pelanggan, Kopers juga bisa merangkap menjadi grosiran.
Kurang lebih begitulah asal usul dan jenis-jenis warung kelontong yang perlu Kopers ketahui. Jadi, apakah Kopers tertarik membuka usaha ini?
Semoga artikel di atas menambah wawasan Kopers ya! Untuk membaca artikel menarik lainnya seputar ide usaha, finansial, hingga investasi, cek blog Koperasi Digital Propertree sekarang juga!
Baca Selengkapnya: 6M Dalam Wirausaha, Kunci Sukses Memulai Bisnis Bagi Pemula
Penulis: Dhea Alvionita