Daftar Isi
Laporan keuangan atau financial statement merupakan salah satu alat yang sangat penting dalam mengetahui kesehatan keuangan dan performa bisnis, contohnya bisnis koperasi. Namun, bagi sebagian atau bahkan banyak orang, memahami bagaimana cara membaca laporan keuangan koperasi adalah sebuah tugas yang menantang.
Apabila saat ini Kopers sedang mengalaminya, tak perlu bingung lagi! Sebab, pada artikel ini, kami akan berikan panduan praktis yang akan membantu Kopers dalam menguasai bagaimana cara membaca laporan keuangan koperasi dengan mudah.
Tentang Laporan Keuangan Koperasi
Sebelum masuk ke pembahasan cara membaca laporan keuangan koperasi, alangkah baiknya Kopers ketahui teori dasar laporan keuangan koperasi.
Laporan keuangan koperasi adalah susunan dokumen yang terdiri dari informasi posisi dan kinerja keuangan, hasil usaha, dan arus kas bisnis koperasi secara keseluruhan. Dokumen ini berisi rangkuman pertanggungjawaban atas setiap aktivitas pengelolaan keuangan koperasi selama periode waktu tertentu (umumnya satu tahun).
Berkat laporan keuangan tersebut, Kopers sebagai anggota koperasi, pengurus keuangan, atau pengawas koperasi dapat menganalisis dan mengukur performa keuangan. Serta membuat keputusan strategis yang terbaik untuk pertumbuhan internal dan eksternal koperasi, baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Berhubung koperasi merupakan sektor bisnis yang tidak memiliki akuntabilitas publik, laporan keuangan koperasi harus merujuk kepada Standar Akuntansi Keuangan pada Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). Sehingga, dalam laporan keuangan bisnis, terdapat:
- Laporan neraca atau balance sheet: Menyajikan hasil analisis posisi keuangan pada waktu tertentu. Bagian laporan neraca mencakup dokumen kumpulan aset (kas, piutang, dan inventaris), dokumen liabilitas (laporan utang atau tagihan yang belum dibayar), dan dokumen modal (seperti modal saham).
- Laporan laba rugi atau income statement: Menyajikan hasil analisis pendapatan dan biaya pengeluaran selama periode waktu tertentu. Bagian laporan laba rugi mencakup dokumen pendapatan dari penjualan, biaya produksi dan operasional, serta laporan keuntungan atau rugi bersih.
- Laporan arus kas atau cash flow statement: Menyajikan hasil analisis aliran kas masuk dan keluar dalam periode waktu tertentu. Bagian laporan arus kas mencakup laporan kas yang diperoleh dari aktivitas operasional (seperti penjualan), aktivitas pendanaan (seperti penerimaan atau pembayaran utang), dan aktivitas investasi (seperti pembelian atau penjualan aset).
Bagaimana Cara Membaca Laporan Keuangan Koperasi yang Benar?
Nah, apabila Kopers sudah paham dengan konsep laporan keuangan koperasi, mari kita mulai membahas cara membaca laporan yang mudah untuk pemula. Berikut ini penjelasannya:
1. Memahami Struktur Laporan Keuangan
Pertama-tama, Kopers harus mengetahui dan memahami struktur umum laporan keuangan, mulai dari neraca (balance sheet), laporan laba rugi (income statement), dan laporan arus kas koperasi (cash flow statement).
Langkah ini bertujuan agar Kopers dapat mengenali perbedaan antara laporan keuangan koperasi dengan laporan keuangan perusahaan pada umumnya. Oleh karena itu, Kopers harus memahami pengetahuan dasar tentang akuntansi dan keuangan dalam bisnis.
2. Menganalisis Laporan Neraca Keuangan
Jika Kopers sudah melaksanakan tahapan pertama, maka Kopers bisa mulai mengetahui cara membaca laporan keuangan koperasi melalui pemahaman laporan neraca atau balance sheet. Laporan neraca terdiri dari dua aspek, yaitu aspek aset (aktiva) dan aspek liabilitas serta modal bisnis.
Kopers dapat membaca laporan neraca dengan mengidentifikasi atau mengetahui seberapa baik kondisi keuangan koperasi. Berdasarkan apa yang dimiliki koperasi (jumlah aset seperti kas, piutang, inventaris) serta bagaimana cara mendapatkannya (liabilitas seperti laporan utang dan modal saham).
Bila disederhanakan, laporan neraca keuangan koperasi dapat Kopers baca melalui formula berikut:
Aset = liabilitas + modal pemegang saham
Tipsnya, perhatikan jumlah masing-masing aset, liabilitas, hingga modal, apakah jumlahnya meningkat atau menurun daripada periode sebelumnya.
Maksudnya, Kopers perlu mengelola kas yang masuk, menjaga keseimbangan jumlah utang dan piutang, serta memperhatikan jumlah persediaan bisnis. Sehingga, Kopers dapat melihat perbandingan jumlah neraca koperasi antara periode terbaru dengan periode sebelumnya.
3. Membaca Laporan Laba Rugi
Cara membaca laporan keuangan koperasi berikutnya adalah bacalah laporan laba rugi (income statement). Pada bagian ini, Kopers perlu mengidentifikasi pendapatan dan pengeluaran terkait biaya operasional selama melakukan proses penjualan bisnis dalam jangka waktu tertentu.
Sehingga, Kopers dapat menganalisis performa dan profitabilitas koperasi, termasuk margin laba, pendapatan bersih, dan pendapatan operasional maupun non-operasional. Adapun margin yang harus Kopers perhatikan adalah margin koperasi secara keseluruhan dan margin penjualan produk.
Kemudian, amati perbandingan antara pendapatan dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) atau Cost of Goods Sold (COGS), laba kotor (gross profit), pendapatan operasional, pendapatan sebelum pajak, dan laba bersih (net profit). Bila perlu, pertimbangkan untuk menganalisis dan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
- Apakah penjualan koperasi di bulan/tahun ini untung atau rugi?
- Apakah operasional koperasi berjalan efisien atau tidak?
- Mengapa laporan menunjukkan jumlah laba yang kecil, namun angka pendapatan relatif tinggi?
- Mengapa laporan menunjukkan jumlah laba minim, namun angka penjualan relatif tinggi?
- Berapa margin kotor yang koperasi miliki saat ini?
4. Memahami Laporan Arus Kas Koperasi
Cara membaca laporan keuangan koperasi yang terakhir adalah pahami laporan arus kas atau cash flow statement. Tahapan ini menjadi aspek penting yang harus Kopers ketahui dalam mengelola keuangan koperasi.
Sebab, Kopers memiliki kewajiban untuk menganalisis aliran kas masuk (inflow) dan kas keluar (outflow) untuk mengukur performa keuangan koperasi. Baik itu kas yang berasal dari:
- Aktivitas operasional (operating), seperti penjualan produk atau layanan koperasi.
- Aktivitas investasi (investing), seperti penjualan dan pembelian aset fisik (contohnya mesin, kendaraan, dan properti koperasi) maupun aset non fisik (contohnya hak paten atau hak kekayaan intelektual).
- Kegiatan pendanaan (financing), seperti pembayaran dan penerimaan utang piutang serta modal koperasi selama periode tertentu.
Sehingga, Kopers dapat menjawab pertanyaan seperti “mengapa tidak ada jumlah dividen yang dapat dibagikan ke pemegang saham, padahal ekuitas pemegang saham mengalami peningkatan yang cukup signifikan?”. Bahkan, dapat mengambil keputusan terbaik dalam menjalankan operasional koperasi yang lebih optimal.
Eits, tak berhenti sampai di sini, karena Kopers juga perlu menguraikan laporan keuangan koperasi dengan cara menghubungkan seluruh informasi keuangan dari laporan neraca, laporan laba rugi, dan arus kas.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang kualitas keuangan koperasi. Selain itu, Kopers juga bisa memberikan penjelasan terbaik mengenai laporan keuangan kepada anggota dalam periode waktu yang telah Kopers tentukan sebelumnya.
Cara Membaca Laporan Keuangan Koperasi Mudah Bukan?
Baik, itulah tadi panduan cara membaca laporan keuangan koperasi yang tepat dan pastinya mudah untuk diikuti oleh akuntan pemula. Pada intinya, pemahaman akan analisis laporan keuangan dapat memudahkan Kopers dalam mengelola keuangan koperasi yang lebih efektif.
Semoga artikel ini bisa membuat Kopers jadi lebih mampu mengukur kinerja keuangan dan membuat keputusan terbaik untuk pertumbuhan dan keberhasilan koperasi Kopers.
Temukan informasi menarik lainnya seputar keuangan hanya di blog Koperas Digital Propertree. Yuk kunjungi blognya sekarang juga supaya tidak ketinggalan update artikel terbarunya!
Baca Selengkapnya: Literasi Keuangan: Demi Finansial yang Cerah di Masa Depan