Jangan Kebalik! Ini Lho Arti Gaya Hidup Konsumerisme

Jangan Kebalik! Ini Lho Arti Gaya Hidup Konsumerisme

Semakin canggihnya zaman, kini untuk menyebut seseorang dengan hidup boros tidaklah secara gamblang. Pasalnya, sudah ada istilah yang dapat mewakilkannya, yaitu konsumerisme.

Kira-kira tahukah Kopers apa yang dimaksud dengan gaya hidup konsumerisme? Apabila ingin mengetahuinya lebih lanjut, langsung saja simak artikel di bawah ini sampai akhir!

Apa Itu Gaya Hidup Konsumerisme

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsumerisme adalah gaya hidup yang menganggap barang-barang mewah sebagai ukuran suatu kebahagiaan, kesenangan, dan sebagainya.

Selain itu, dalam KBBI juga tertulis bahwa gaya hidup ini jangan sampai timbul di masyarakat. Mengapa demikian ya Kopers

Pasalnya, konsumerisme merupakan akar dari pemborosan, malas bekerja, serta hilangnya keinginan seseorang menjadi pribadi yang lebih maju.

Sementara dalam buku Pembangunan dan Perubahan Sosial, konsumerisme artinya kebiasaan yang berpeluang mendatangkan kerugian dibandingkan keuntungan.

Untuk penyebabnya sendiri yakni berawal dari tuntutan gaya hidup seseorang pada suatu lingkungan sosialnya. Baik dari dalam dirinya atau bahkan adanya pengaruh dari orang lain.

Ciri-Ciri Gaya Hidup Konsumerisme

Tentunya, gaya hidup ini mempunyai ciri yang mudah dikenali dalam kehidupan sehari-hari. Yuk cari tahu cirinya berikut ini:

1. Fear of Missing Out (FOMO)

FOMO atau menginginkan sesuatu akibat tren belakang adalah ciri yang utama dari gaya hidup konsumerisme. Biasanya, mereka membeli barang lantaran takut dianggap ketinggalan zaman.

Sikap FOMO ini bisa timbul akibat kebiasaan seseorang meniru gaya hidup artis, selebgram, hingga influencer di dunia maya.

2. Selalu Ingin Menjadi Pusat Perhatian

Ciri kedua yakni selalu ingin menjadi pusat perhatian. Pada umumnya, orang-orang dengan gaya hidup ini akan memakai barang branded dan mewah demi menunjukkan status sosialnya.

3. Bangga Atas Setiap Kepemilikan Barang

Pelaku konsumerisme biasanya juga akan selalu merasa bangga atas setiap kepemilikan barang hingga penampilannya. Perasaan bangga ini akan muncul semisal seseorang memiliki smartphone baru karena mereka menganggap hal tersebut adalah simbol dari kesuksesannya.

Contoh Gaya Hidup Konsumerisme

Nah, untuk mengetahui apa saja contoh gaya hidup konsumerisme, mari simak lebih lengkapnya bersama-sama!

1. Selalu Membeli Barang Terbaru

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, pelaku gaya hidup ini cenderung membeli barang-barang terbaru.

Ketika tren apapun sedang viral, maka hal tersebut menjadi pakem bagi mereka untuk menghamburkan uangnya demi memperbarui gaya hidupnya.

Diketahui, barang-barang tersebut bukan hanya pakaian dan aksesoris saja, melainkan smartphone, jam tangan, perhiasan, tas, mobil, dan barang mewah lainnya.

2. Penggunaan Kartu Kredit yang Berlebihan

Salah satu indikator dari penerapan gaya hidup ini yaitu penggunaan kartu kredit yang berlebihan. Lantaran kartu kredit memudahkan seseorang dalam menggunakan pinjaman, tak heran jika banyak pelaku konsumerisme yang mengandalkan kartu ini.

3. Boros Ketika Membeli Makanan

Contoh yang paling sering ditemui di masyarakat adalah boros ketika membeli makanan. Padahal, sikap boros tersebut dapat seseorang hindari apabila membeli makanan sesuai kebutuhan. Sehingga tidak menimbulkan adanya makanan yang terbuang akibat tidak termakan.

Itu dia beberapa pemaparan mengenai pengertian, ciri, dan contoh gaya hidup konsumerisme. Kini, Kopers jadi tahukan? Semoga artikel di atas menambah wawasan Kopers!

Jika Kopers tertarik membaca artikel informatif seputar finansial lainnya, cuma di blog Koperasi Digital Propertree. Nggak perlu mikir, langsung kunjungi blognya sekarang juga!

Baca Selengkapnya: Jangan Bingung! Begini Cara Buat Skala Prioritas Keuangan

Penulis: Dhea Alvionita

You May Also Like

About the Author: PROPERTREE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *