Pahami 7 Kebutuhan Konsumen, Agar Bisnis Makin Sukses!

Pahami 7 Kebutuhan Konsumen, Agar Bisnis Makin Sukses!

Suatu bisnis dapat dikatakan sukses apabila memiliki banyak konsumen. Maka dari itu, penting bagi setiap pebisnis untuk mengetahui apa saja kebutuhan konsumennya.

Meskipun terlihat sepele, ternyata mengetahui kebutuhan konsumen sangat penting dalam keberlangsungan bisnis lho Kopers. Lantas, sebenarnya apa saja yang konsumen butuhkan?

Daripada Kopers penasaran dan bertanya-tanya, mending simak artikel Koperasi Digital Propertree berikut ini seksama yuk!

Apa Itu Kebutuhan Konsumen

Pada umumnya, kebutuhan konsumen adalah motivasi yang membuat seseorang terdorong untuk memutuskan ingin membeli suatu produk atau jasa.

Selain itu, kebutuhan konsumen juga diartikan sebagai keinginan akan suatu produk atau jasa, baik itu yang berasal dari individu ataupun kelompok.

Sebagai contoh, kini banyak konsumen yang memerlukan cara cepat dan nyaman untuk berbelanja secara online. Apabila bisnis tersebut tidak bisa memberikan pengalaman yang setara, kemungkinan besar konsumen bisa pindah ke toko lain.

Melalui pemahaman teori ini, kedepannya Kopers dapat menyediakan produk maupun jasa yang dapat membantu konsumen dalam memenuhi berbagai kebutuhannya.

Jenis-Jenis Kebutuhan Konsumen

Berdasarkan hasil yang telah Minkop temukan, setidaknya ada tujuh jenis kebutuhan konsumen yang perlu pebisnis penuhi, di antaranya meliputi:

1. Keramahan

Kebutuhan utama tergolong paling mendasar karena berkaitan dengan hal-hal yang berbau kesopanan dan kesantunan. Pasalnya, bisnis yang ramah akan memberikan pengalaman konsumen yang baik.

2. Empati

Kebutuhan kedua adalah empati. Biasanya, para konsumen merasa ingin dipahami dan dihargai akan kebutuhan serta keadaannya. Akan tetapi, berdasarkan data dari UKM faktanya hanya ada sebanyak 49% bisnis yang telah berempati kepada para konsumennya.

3. Waktu

Menyadari sangat berharganya waktu, maka bisnis harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Sebab, waktu adalah komponen utama atas pengalaman konsumen yang baik.

4. Informasi

Seperti yang sama-sama kita ketahui, konsumen memang hendak mengetahui informasi terkait produk atau jasa yang informatif tanpa bertele-tele. 

Jika Kopers menyajikan terlalu banyak informasi, hal ini akan berdampak bagi penjualan. Jadi, cara terbaik adalah dengan menyediakan informasi yang pelanggan butuhkan saja.

5. Keadilan

Kebutuhan yang konsumen butuhkan selanjutnya adalah ingin mendapat perhatian yang sepadan dan jawaban yang adil serta masuk akal.

6. Kontrol

Berikutnya yaitu konsumen ingin merasa bahwa mereka memiliki kontrol atau memiliki pengaruh terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. 

Dalam hal ini, Kopers bisa memanfaatkan konsumen untuk mendengarkan saran dan kritik mereka demi meningkatkan kualitas.

7. Alternatif

Jenis kebutuhan terakhir yaitu konsumen menginginkan berbagai pilihan atas produk atau layanan yang ditawarkan. Sehingga konsumen bisa bebas memilih berbagai pilihan yang tersedia untuk memuaskan hati mereka.

Cara Mengetahui Kebutuhan Konsumen

Cara mengetahui kebutuhan konsumen ketika hendak memulai bisnis adalah dengan melakukan pendekatan yang sistematis dan terorganisir. Nantinya, cara tersebut bisa membantu Kopers dalam melampaui ekspektasi para konsumen.

Tanpa menunggu lama lagi, simak pemaparannya berikut ini hingga akhir ya Kopers!

1. Riset Pasar

Riset pasar adalah metode yang sering kali digunakan melalui berbagai platform untuk mengetahui apa saja yang konsumen butuhkan. Biasanya, riset ini berisi pertanyaan yang mencakup berbagai tipe konsumen, yang kemudian dirangkumkan dalam bentuk data.

Dalam praktiknya, Kopers bisa memanfaatkan Google Form maupun fitur survei lainnya. Intinya, gunakan fitur yang bisa memudahkan konsumen dalam mengisi beberapa pertanyaan tanpa perlu bertatap muka.

Semakin banyak konsumen yang mengisi survei, maka data yang masuk lebih leluasa untuk Kopers evaluasi.

2. Wawancara

Cara kedua yang bisa Kopers lakukan yaitu menggunakan metode wawancara. Umumnya, metode ini menargetkan konsumennya untuk langsung ditemui dan diwawancarai secara langsung.

Melalui wawancara, nantinya Kopers bisa lebih mudah menggali informasi mengenai produk ataupun jasa. Kopers bisa menanyakan beberapa pertanyaan spesifik, seperti pengalaman dari konsumen.

3. Observasi Melalui Media Sosial

Selanjutnya melalui metode observasi di media sosial seputar tren produk, topik yang sedang hangat menjadi perbincangan, kebutuhan, hingga kompetitor.

4. Umpan Balik (Feedback) Konsumen

Metode berikutnya adalah meminta umpan balik atau feedback dalam bentuk ulasan, testimoni, maupun keluhan yang konsumen alami.

Kopers yang memasarkan produk di marketplace bisa menyediakan kolom ulasan supaya konsumen lebih mudah memberikan penilaian terhadap produk ataupun jasa tersebut.

5. Diskusi dengan Tim Pemasaran

Dalam ranah bisnis, orang yang paling dekat dan intens berinteraksi langsung dengan konsumen ialah tim pemasaran. Oleh sebab itu, penting bagi suatu bisnis untuk rutin melakukan diskusi dengan tim pemasaran.

Tujuannya yaitu untuk mendapatkan informasi dari tim pemasaran atas kondisi yang tengah terjadi di lapangan. Nah, informasi-informasi itu kemudian dapat pebisnis jadikan data dan penguat dalam analisis kebutuhan konsumen.

Itulah beberapa informasi mengenai kebutuhan konsumen yang wajib Kopers ketahui demi kesuksesan bisnis. Dari pemaparan di atas, sudahkah Kopers menerapkannya dalam bisnis?

Jika Kopers ingin mencari artikel serupa terkait bisnis, maka Kopers bisa segera kunjungi blog Koperasi Digital Propertree!

Di sana, Kopers juga bisa membaca artikel update lainnya seputar keuangan, investasi, hingga edukasi menarik lho. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan, Kopers.

Baca Selengkapnya: Mencari Supplier Sembako Tangan Pertama Murah? Ini Caranya

Penulis: Dhea Alvionita

You May Also Like

About the Author: PROPERTREE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *