Risiko Operasional: Arti, Penyebab dan Contohnya Dalam Bisnis

Risiko Operasional: Arti, Penyebab dan Contohnya Dalam Bisnis

Ketika hendak menjalankan suatu bisnis, risiko oeprasional adalah salah satu hal yang sangat penting untuk Kopers antisipasi. Pasalnya, risiko ini bisa menyebabkan adanya potensi kerugian.

Lantaran dapat menimbulkan kerugian, maka perlu antisipasi dari sisi teknis sampai human eror (kesalahan manusia). Sehingga, bisnis pun tidak akan terkena dampak yang fatal.

Nah, agar Kopers bisa memahami risiko operasional lebih baik lagi, yuk simak penjelasan lebih lanjut di artikel Koperasi Digital Propertree berikut ini!

Apa Itu Risiko Operasional?

Diketahui, risiko operasional merupakan hal wajar yang akan terjadi dalam suatu bisnis. Namun, risiko ini masih bisa dihindari supaya tidak mengalami kerugian dalam bisnis.

Menurut Peraturan Otoritas Jasa keuangan (POJK), risiko operasional adalah risiko yang timbul akibat ketidakcukupan atau tidak berfungsinya proses internal.

Selain itu, risiko ini juga bisa pula timbul akibat kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan kejadian eksternal yang bisa mempengaruhi operasional.

Penyebab Risiko Operasional

Pada umumnya, risiko operasional adalah gangguan dalam bisnis yang berbeda dengan berbagai risiko lainnya. Jadi, faktor penyebabnya pun kian berbeda pula. Ketahui penyebabnya di bawah ini:

  • Kesalahan dalam mengoperasikan sistem,
  • Kekeliruan dalam memasukkan data dalam proses produksi,
  • Kesalahan manusia (human error) ketika menjalankan operasional bisnis, dan
  • Faktor eksternal di luar kendali bisnis, contohnya bencana alam.

Contoh Risiko Operasional

Berikut merupakan beberapa contoh risiko operasional yang sekira penting untuk Kopers ketahui, seperti:

1. Kesalahan Sistem Komputer

Seperti yang sama-sama kita ketahui, penggunaan teknologi tidak selamanya baik. Ada kalanya berisiko mengalami gangguan berupa kesalahan sistem komputer.

Biasanya, kesalahan yang terjadi tergolong wajar. Perangkat komputer yang belum diperbarui sampai kualitas fasilitas IT yang rendah juga bisa menjadi hambatan operasional bisnis.

2. Kecelakaan Kerja

Contoh risiko operasional kedua yang sering kali ditemukan adalah kecelakaan kerja. Pasalnya, kecelakaan kerja bisa saja terjadi akibat keamanan yang kurang optimal.

Maka dari itu, penting bagi bisnis untuk menangani permasalahan tersebut agar tidak membahayakan keselamatan karyawan lainnya.

Di sini, bisnis harus menetapkan peraturan dasar keamanan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Selain itu, bisnis juga harus memberikan kompensasi supaya karyawan merasa aman selama bekerja.

3. Kurang Teliti dalam Pembukuan

Pada umumnya, risiko ini bisa saja berasal dari kesalahan manusia. Salah satunya berdampaknya yaitu pada penyusunan laporan keuangan yang kurang teliti dalam hal pembukuan.

Dari kesalahan kecil tersebut, tentunya akan terasa sulit untuk diidentifikasi. Sehingga, proses berjalannya bisnis pun kian terhambat.

4. Kesalahan Produksi

Contoh selanjutnya yaitu kesalahan produksi. Pada dasarnya, kesalahan ini bisa saja Kopers lihat dari banyaknya produk yang kurang laku di pasar.

Sedangkan kesalahan produksi yang paling umum terjadi berupa produk yang tidak sesuai dengan SOP dan kualitas produksi lebih dari permintaan pasar. Sehingga bisa membuat bisnis mengalami kerugian.

5. Gangguan Teknis

Bisnis yang terbiasa memanfaatkan teknologi untuk menjalankan operasional harus bisa mengantisipasi berbagai gangguan teknis, yaitu:

  • Pemadaman listrik,
  • Akses internet yang sulit,
  • Infrastruktur server,
  • Lisensi penggunaan software,
  • Situs website down, dan
  • Keberadaan telepon kantor.

Beberapa gangguan teknis tersebut bisa saja muncul dan menghambat kegiatan bisnis. Oleh sebab itu, perlu adanya penerapan manajemen risiko operasional yang baik.

6. Kecurangan

Hal-hal operasional tidak lepas dari kecurangan, entah itu berasal dari dalam ataupun luar bisnis. Diketahui, kecurangan ini meliputi penyalahgunaan aset, korupsi, hingga pemalsuan laporan keuangan.

Sementara kecurangan yang berasal dari luar bisa berupa cyber crime, penipuan dari pihak ketiga, pencurian aset, dan masih banyak lagi yang lainnya.

7. Kerusakan Aset Fisik

Setiap bisnis pasti mempunyai aset fisik yang berbeda-beda, bukan? Perawatannya pun harus dilakukan sebaik mungkin supaya kegiatan operasional bisa berlangsung tanpa hambatan.

Seperti itulah kurang lebih pembahasan seputar risiko operasional dalam bisnis. Semoga artikel di atas dapat menambah pengetahuan, Kopers!

Apabila Kopers mencari informasi menarik lainnya terkait bisnis, keuangan, hingga edukasi, jangan ragu untuk mengunjungi blog Koperasi Digital Propertree.

Baca Selengkapnya: 7 Cara Scale Up Bisnis, Dijamin Makin Berkembang!

You May Also Like

About the Author: PROPERTREE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *