
Dalam perekonomian, pastinya masyarakat kalangan menengah ke bawah memerlukan pembiayaan. Biasanya, untuk memenuhi hal tersebut Kopers perlu mengenal apa itu microfinance.
Berdasarkan hasil riset Minkop, microfinance adalah solusi yang bisa masyarakat berpenghasilan rendah gunakan untuk meminimalisir terjadinya kemiskinan melalui layanan keuangan.
Dengan layanan keuangan ini, setiap individu ataupun usaha mikro bisa memulai atau mengembangkan bisnis mereka. Sehingga, hal ini bisa meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup mereka.
Menurut Bank Indonesia (BI), layanan keuangan ini memang ditujukan oleh pelaku usaha kecil dengan penghasilan tidak lebih dari Rp100 juta per tahun. Nah, kalau Kopers ingin mengetahui pembahasan lengkapnya, mari simak di sini!
Pengertian Microfinance
Diketahui, microfinance sendiri terdiri dari dua kata, yaitu micro dan finance. Dalam bahasa Indonesia, micro artinya mikro. Sedangkan finance artinya keuangan. Jadi, microfinance adalah pembiayaan bagi para usaha kecil.
Pembiayaan ini tujuannya semata-mata karena ingin membantu usaha mikro melalui kredit dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Walaupun tidak besar, nominal pinjamannya bisa memenuhi kebutuhan lho Kopers.
Jenis Microfinance
Apabila Kopers sudah mengetahui pengertiannya, Kopers juga perlu mengetahui dua jenis microfinance. Begini penjelasannya!
1. Pinjaman Microfinance Konsumtif
Jenis pertama yaitu pinjaman yang memang khusus diberikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Pembiayaan itu meliputi kebutuhan primer seperti, pangan, sandang, dan papan.
Namun, microfinance konsumtif yang sering kita temui di masyarakat ke bawah adalah Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
2. Pinjaman Microfinance Produktif
Jenis kedua yaitu pembiayaan yang khusus diberikan untuk menjalankan usaha,pembelian aset, maupun berinvestasi.
Berkat pinjaman produktif ini, suatu layanan barang atau jasa bisa menambah nilai serta pemasukannya.
Adapun contoh dari pinjaman produktif ini seperti modal kerja ataupun kredit usaha. Sistem pembiayaan jenis kedua ini pun tergolong penting karena bisa mendukung kemandirian usaha.
Fungsi Microfinance
Menyadari pentingnya layanan keuangan ini bagi perekonomian suatu negara, yuk intip fungsinya di bawah ini:
1. Pemerataan Ekonomi
Fungsi lembaga keuangan untuk UMKM ini agar bisa mengembangkan usahanya melalui modal usaha.
Sementara secara garis besarnya, hal ini juga bisa membantu pemerataan ekonomi bagi masyarakat menengah ke bawah, terutama yang tinggal di pedesaan.
2. Meningkatkan Taraf Kehidupan Masyarakat
Fungsi berikutnya adalah meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Bagi mereka yang sebelumnya masih merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kini tidak akan merasakannya lagi.
Sebab, pendanaan modal microfinance dapat memudahkan para pelaku UMKM dalam meningkatkan aktivitas usahanya.
Sehingga, keuntungan dari usaha yang mereka jalankan turut bertambah sejalan kemajuan usahanya.
3. Membantu Mengatasi Kemiskinan
Fungsi selanjutnya yaitu memberantas angka kemiskinan di masyarakat khususnya kelas ke bawah. Selain memberi modal, microfinance juga membiayai masyarakat miskin yang hendak menjalankan usaha.
Ketika usahanya sudah sukses, mereka bisa meraih penghasilan tetap dari hasil profitnya. Tentunya hal ini dapat membuka peluang supaya masyarakat bisa memperbaiki kondisi ekonominya.
4. Membuka Lapangan Pekerjaan
Bagi UMKM yang berkembang melalui pendanaan ini, usaha mereka berpeluang besar dalam mengalami ekspansi lho. Saat hal tersebut terjadi, otomatis bisa membuka lapangan pekerjaan baru.
Sebab, semakin naiknya kegiatan usaha, sumber daya manusianya pun butuh lebih banyak demi kelancaran operasional bisnis. Sehingga, hal ini semakin membuat banyak pihak yang taraf hidupnya meningkat.
5. Menjadikan Sistem Keuangan Negara Inklusif
Fungsi terakhir microfinance yakni menjadi solusi penyediaan layanan keuangan perbankan dan lembaga keuangan sejenis lainnya.
Jika sebelumnya mereka masih sulit mengakses layanan bank, akhirnya bisa mendapatkan pendanaan melalui microfinance.
Dengan demikian, sistem keuangan negara inklusif karena seluruh golongan masyarakat bisa mengaksesnya.
Itu dia pembahasan mengenai microfinance mulai dari pengertian, jenis, hingga fungsinya! Setelah mengetahui pembahasan di atas, Kopers nggak bakal bingung lagi, bukan?
Yuk temukan informasi lain seputar finansial, investasi, bisnis, hingga edukasi di blog Koperasi Digital Propertree! Semoga artikel kali ini dapat menambah pengetahuan, Kopers.
Baca Selengkapnya: Peran Penting Lembaga Keuangan Mikro, Ternyata Ini Fungsinya
Penulis: Dhea Alvionita