Daftar Isi
Defisit finansial tidak akan terjadi bila Anda pandai mengatur keuangan pribadi serta usaha yang dimiliki. Namun, masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara melakukan hal tersebut. Simak penjelasannya sampai akhir!
Tips Mengatur Keuangan Pribadi
Sebelum membahas tentang manajemen finansial bisnis, Anda perlu memahami dulu cara mengatur keuangan pribadi agar tidak boros. Setelah dapat mengendalikan finansial individu yang cakupannya lebih kecil, baru selanjutnya mengendalikan keuangan usaha. Tips mudah yang dapat Anda praktikkan sebagai berikut:
1. Membedakan Prioritas dan Keinginan
Dalam pengelolaan keuangan, ada yang namanya prioritas atau kebutuhan dan sekadar keinginan. Prioritas wajib terpenuhi dan bersifat darurat, sedangkan keinginan tidak. Needs inilah yang seringkali menjadi penyebab pemborosan terjadi.
2. Membuat Anggaran Bulanan Terperinci
Berikutnya, Anda wajib membuat anggaran atau rencana pengeluaran bulanan secara detail. Anda dapat membuat pembagian 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keperluan sekunder, 20% untuk dana darurat.
Anda harus selalu disiplin terhadap anggaran yang sudah jadi tersebut agar tidak terjadi pengeluaran tidak terduga. Sebab, pengeluaran tidak tercatat dan tanpa rencana bisa menjadi penyebab utama kebangkrutan finansial.
3. Mencari Sumber Penghasilan Tambahan
Supaya berhasil mengatur keuangan pribadi agar tidak sampai minus hingga defisit, Anda harus berusaha mencari penghasilan tambahan. Meskipun memiliki penghasilan tetap bulanan, Anda harus memanfaatkan peluang tambahan pemasukan semaksimal mungkin.
Tips Mengatur Keuangan Bisnis
Tidak sulit bukan tips manajemen finansial pribadi? Jika sudah memahaminya, Anda juga harus tahu cara mengatur keuangan bisnis. Ketika mempunyai usaha, mengatur keuangan dengan baik merupakan keharusan. Tujuannya agar bisnis bisa lancar dan berkembang. Berikut cara mengatur finansial usaha supaya tetap stabil:
1. Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Tips pertama, yaitu tidak mencampur adukkan antara dana pribadi dengan usaha. Bila dana sudah ditetapkan untuk operasional dan manajemen bisnis, maka Anda tidak boleh menggunakannya sama sekali dengan alasan apapun.
Sekali uang bisnis terpakai untuk kebutuhan pribadi, maka akan muncul minus yang tidak dapat tertutupi hingga lambat laut mengakibatkan kebangkrutan. Berbeda dengan jika Anda menggunakan laba bersih yang didapat dari usaha untuk kebutuhan pribadi.
2. Mencatat Arus Kas Secara Detail
Sebagaimana mengatur keuangan pribadi, Anda juga wajib mencatat arus kas usaha secara terperinci. Pemasukan dan pengeluaran hingga yang paling remeh pun harus jelas. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari selisih angka yang semakin lama dapat bertambah besar.
3. Alokasi Keuntungan dengan Tepat
Tidak 100% laba dapat Anda pergunakan untuk keperluan pribadi. Pastikan mengalokasikannya secara bijak dan tepat, contohnya untuk pengembangan usaha. Semakin besar bisnis Anda, maka laba otomatis akan kian bertambah.
4. Tetap Melakukan Kontrol Secara Langsung
Meskipun mempunyai pegawai terpercaya, tidak disarankan untuk sepenuhnya melepas tanggung jawab keuangan terhadap orang lain. Anda tetap wajib melakukan kontrol terkait manajemen finansial bisnis untuk memastikan tidak terjadi kesalahan ringan maupun fatal.
Sudah Tahu Cara Mengatur Keuangan Pribadi dan Usaha?
Ternyata tidak sulit bukan cara mengatur finansial pribadi maupun bisnis? Selagi Anda menjalankan tips-tips di atas, baik finansial individu maupun usaha Anda terjamin aman dari potensi kebangkrutan. Tentu Anda tidak ingin mengalami defisit keuangan hanya karena ketidakbijaksanaan dalam manajemen finansial.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan jasa akuntan profesional untuk mengelola bisnis, terutama dalam urusan pajak. Menggunakan aplikasi keuangan juga akan mempermudah, seperti Finansialku, Wallet, dan sebagainya.
Baca selengkapnya: 5 Tips Menabung Jangka Panjang untuk Investasi Anda