Daftar Isi
Pada suatu bisnis, istilah margin tentu sudah sangat familiar di telinga masyarakat. Kenyataannya, tidak semua orang mengetahui apa yang dimaksud dengan margin lho Kopers.
Lantas, apa itu margin? Bagi Kopers yang ingin mengetahui jawabannya, mari telusuri selengkapnya dalam artikel Koperasi Digital Propertree berikut ini!
Apa Itu Margin?
Diketahui, margin adalah istilah dalam ranah keuangan dan wirausaha yang merujuk pada persentase keuntungan antar biaya produksi dengan harga jual.
Pada umumnya, penggunaan margin akan berlaku untuk mengukur keuntungan bisnis, keuangan, hingga investasi.
Sedangkan arti margin sendiri adalah perbedaan yang akan dihitung berdasarkan hasil penjualan produk dan biaya produksi.
Secara sederhana, margin adalah keuntungan ataupun selisih antara harga jual barang dengan modal yang suatu usaha keluarkan untuk keperluan produksi barang.
Fungsi Margin
Di bawah ini merupakan fungsi persentase keuntungan yang penting untuk Kopers ketahui, antara lain seperti:
1. Membantu Manajemen Pengeluaran
Fungsi pertama yaitu membantu manajemen pengeluaran suatu perusahaan untuk berbagai kebutuhan produksi. Tujuannya supaya tidak mengalami kerugian.
Adapun cara yang bisa Kopers lakukan yaitu dengan mengontrol biaya langsung dan tidak langsung secara lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan.
2. Memahami Performa Penjualan Produk
Fungsi kedua adalah membantu para pelaku usaha dalam memahami performa penjualan akan produk yang diperjualbelikan.
Pasalnya, persentase keuntungan bisa memperlihatkan produk dengan tingkat keuntungan penjualan yang tinggi dan rendah.
Berdasarkan hal tersebut, persentase keuntungan bisa melahirkan inovasi demi memperbaiki kualitas produk yang sekiranya masih belum baik.
3. Memudahkan Penetapan Harga
Fungsi penting berikutnya yakni memudahkan penetapan harga jual produk supaya bisa membantu usaha bisa meraih keuntungan yang optimal.
Jika harga jual yang Kopers tentukan sudah sesuai, produk pun kian dapat bersaing dengan produk lain yang ada di pasar.
4. Mengukur Kondisi Perusahaan
Fungsi terakhir merupakan indikator untuk menunjukkan apakah kondisi finansial suatu perusahaan itu sehat atau tidak. Melalui perhitungan persentase keuntungan yang tepat, perusahaan bisa memperbaiki bagian-bagian yang belum optimal.
Di samping itu, persentase keuntungan juga bisa menunjukkan bagaimana pertumbuhan usaha dari satu periode ke periode lainnya. Apabila persentasenya naik, artinya perusahaan tumbuh secara positif, begitu pun sebaliknya.
Jenis-Jenis Margin
Dari hasil riset yang telah Minkop lakukan, setidaknya ada tiga jenis persentase keuntungan. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Margin Laba Kotor
Jenis pertama adalah persentase keuntungan atas laba kotor. Untuk cara menghitungnya sendiri hanya menemukan selisih antar hasil penjualan bersih dan penjualan serta HPP (Harga Pokok Penjualan).
Dalam perhitungan laba kotor ini, nantinya Kopers akan mengetahui tingkat efisiensi perusahaan ketika hendak menjalankan proses produksi.
2. Margin Laba Bersih
Jenis kedua merupakan persentase keuntungan yang memperlihatkan keseluruhan kepentingan perusahaan. Mulai dari biaya operasional, bunga, hingga pajak.
Melalui persentase keuntungan ini, Kopers akan mengetahui gambaran atas kemampuan perusahaan dalam meraih keuntungan bersih dari produksi di periode tertentu.
3. Margin Operasional
Terakhir, untuk menghitung persentase keuntungan operasional perusahaan, maka Kopers bisa melakukannya dengan menggunakan margin operasional.
Adapun beberapa biaya yang termasuk dalam perhitungan ini antara lain terdiri dari gaji, biaya produksi, sewa tempat, dan sebagainya.
Kurang lebih seperti itulah pembahasan mengenai margin yang penting untuk Kopers kenali agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Apabila masih ingin mencari artikel seputar bisnis, keuangan, hingga edukasi menarik dan terupdate lainnya, Kopers bisa segera mengunjungi blog Koperasi Digital Propertree! Semoga bermanfaat.
Baca Selengkapnya: 10 Jenis Investasi Jangka Panjang yang Paling Menguntungkan
Penulis: Dhea Alvionita