Kebijakan Moneter: Arti, Jenis, dan Contohnya di Indonesia

Kebijakan Moneter: Arti, Jenis, dan Contohnya di Indonesia

Kebijakan moneter merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh bank sentral dengan tujuan untuk menjaga kestabilan ekonomi. Nah, setiap nergara memiliki bank sentral sendiri. Artikel ini akan mengajak Kopers untuk memahami kebijakan tersebut lengkap beserta jenis, tujuan, hingga contohnya.

Apa Itu Kebijakan Moneter?

Kebijakan moneter memiliki arti sebuah keputusan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka menunjang kegiatan ekonomi. 

Keputusan tersebut dipertimbangkan melalui berbagai hal yang berkaitan dengan penetapan jumlah peredaran uang di masyarakat. 

Secara umum, kebijakan moneter memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan ketersediaan uang suatu negara. Maka dari itu, penanggung jawab terhadap hal ini adalah Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia. 

Kondisi ini sebagaimana tercantum pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang sudah mendapatkan perubahan melalui Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

Tepatnya, pengertian mengenai istilah ini tertulis di dalam Pasal 1 angka 10 UU Nomor 23 Tahun 1999.

Jenis Kebijakan Moneter

Secara khusus, Bank Indonesia dapat menjalankan kebijakan moneter di Indonesia dengan dua jenis. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis kebijakan tersebut, yaitu:

1. Ekspansif

Dalam jenis ekspansif, Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk pengelolaan dan pengaturan peredaran uang. Tujuan utama dari penggunaan jenis ini adalah untuk meningkatkan peredaran uang di masyarakat. 

2. Kontraktif

Sedangkan jenis kontraktif, memiliki tujuan yang berbeda. Jenis kebijakan kontraktif adalah kebijakan Bank Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi peredaran persebaran uang. Biasanya, kebijakan jenis ini diambil saat terjadi inflasi. 

5 Tujuan Kebijakan Moneter

Dalam peraturan perundang-undangan, kebijakan moneter di Indonesia merujuk pada UU Nomor 23 Tahun 1999 berikut perubahan terbarunya di tahun 2023. Secara sederhana, berikut ini adalah tujuan dari kebijakan tersebut:

1. Menjaga Stabilitas Ekonomi

Salah satu tujuan didirikannya bank sentral adalah untuk menjaga keseimbangan arus peredaran barang dan atau jasa dengan peredaran uang. 

Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi suatu negara harus dapat terkontrol dengan baik. Inilah yang menjadi tujuan utama dari kebijakan moneter, yaitu menjaga kestabilan ekonomi. 

Apabila ekonomi suatu negara stabil, tentu negara mampu memberikan perlindungan dan kesejahteraan untuk rakyatnya.

2. Mengendalikan Inflasi

Tujuan yang tidak kalah penting adalah mengendalikan inflasi. Salah satu caranya, dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan moneter, sehingga peredaran uang dapat ditekan.

3. Meningkatkan Lapangan Kerja

Pentingnya kebijakan ini juga karena memiliki tujuan untuk meningkatkan produksi masyarakat yang kemudian akan berpengaruh pada peningkatan kesempatan kerja.

Semakin lebar kesempatan kerja, pengangguran dapat menurun. Dengan demikian, kemiskinan dapat teratasi. 

4. Mengendalikan Harga

Tujuan selanjutnya berkaitan dengan persebaran harga barang di pasar. Harga pasar yang stabil dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan tentunya akan meningkatkan daya beli masyarakat. 

5. Mengendalikan Neraca Pembayaran Internasional

Berkaitan dengan produsen luar negeri, Bank Indonesia dalam membuat kebijakannya juga bertujuan untuk memastikan keseimbangan pasar ekspor dan impor. 

Selanjutnya, untuk berhasil mencapai tujuan-tujuan di atas, Bank Indonesia dapat menjalankan kebijakan berdasarkan jenisnya di bawah ini. 

4 Contoh Kebijakan Moneter

Bank sentral melakukan beberapa tindakan pengendalian sebagai bentuk kebijakan moneter di Indonesia. Berikut 4 contohnya, yaitu:

1. Mengadakan Kredit Langsung 

Ketika merasa perlu meningkatkan jumlah peredaran uang, Bank Indonesia dapat memberikan kredit langsung untuk pembiayaan proyek-proyek yang memerlukan dana mendesak.

2. Fasilitas Bank Indonesia

Untuk dapat mengendalikan peredaran uang, Bank Indonesia dapat memberikan fasilitas overdraft berupa pinjaman jangka pendek dengan suku bunga yang sangat tinggi. 

3. Surat Utang Negara

Contoh kebijakan selanjutnya, bank sentral mengeluarkan surat utang negara. Tujuannya untuk mengurangi peredaran uang di masyarakat. Dengan mengeluarkan surat utang negara, Bank Indonesia dapat menghimpun dana dari masyarakat. 

4. Intervensi Rupiah

Terakhir, contoh kebijakan melalui program intervensi rupiah. Pelaksanaan program ini adalah dengan melakukan pinjam meminjam langsung di Pasar Uang Antar Bank dalam periode 7 hari. 

Yuk, Dukung Kebijakan Moneter di Indonesia!

Kebijakan moneter di Indonesia memiliki peran penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat. Maka dari itu, sebagai masyarakat kita harus mendukungnya. Misalnya, dengan berusaha segiat mungkin dalam bekerja ataupun membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran.

Simak informasi seputar ekonomi skala nasional, finansial, investasi, hingga edukasi menarik lainnya hanya di blog Koperasi Digial Propertree, semoga bermanfaat!

Baca Selengkapnya: Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

You May Also Like

About the Author: PROPERTREE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *