Daftar Isi
Jika Anda ingin memiliki jaminan di hari tua, sebaiknya mulai gencar melakukan investasi ketika masih usia muda dan produktif. Instrumen investasi deposito bisa menjadi pilihan bijak, jika Anda masih baru berinvestasi. Selain itu, Anda bisa memilih jenis jenis deposito sesuai dengan kebutuhan.
Supaya tidak salah pilih dan mendapatkan keuntungan maksimal dari deposito, silakan cari tahu apa saja jenisnya dengan mengikut pembahasan berikut.
Mengenal Deposito
Deposito merupakan salah satu instrumen investasi yang sangat rendah risiko. Cara kerjanya yaitu nasabah menyetorkan uang dalam jumlah tertentu dan hanya boleh mengambil uang tersebut setelah jatuh tempo. Sebagai imbalannya, nasabah akan mendapatkan bunga deposito setiap bulannya.
Besar bunga yang Anda terima tergantung pada jumlah uang yang Anda depositokan dan tingkat suku bunga yang ditawarkan bank.
Menarik uang sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalti, sehingga Anda tidak menerima sejumlah uang yang Anda setorkan.
Macam Macam Deposito
Silakan kenali dan pahami beberapa jenis deposito di bawah ini, supaya Anda lebih mudah menentukan pilihan yang tepat!
1. Berjangka
Deposito yang paling banyak diminati oleh nasabah bank di Indonesia, yaitu deposito berjangka. Nasabah yang memilih investasi dengan deposito berjangka akan menyetorkan sejumlah uang dan menyimpannya hingga jangka waktu tertentu.
Anda pun bebas menentukan jangka waktu, mulai dari 1, 3, 6, 12, 18, hingga 24 bulan. Selama uang Anda tersimpan dalam deposito, maka Anda pun akan mendapatkan keuntungan bunga bulanan. Biasanya, bank akan memberikan tawaran bunga deposito yang lebih tinggi dari pada bunga tabungan.
2. On Call
Jenis jenis deposito lainnya yang menarik untuk Anda ketahui, yaitu on call. Bagi Anda yang mempunyai uang dalam jumlah lumayan besar dan ingin menyimpannya dalam jangka pendek, maka akan lebih tepat jika memilih deposito on call. Jangka waktu deposito on call yaitu mulai dari 7 hari hingga maksimal 30 hari.
Meskipun jangka simpannya relatif singkat, tetapi Anda akan mendapatkan keuntungan lumayan banyak dari bunga deposito tersebut. Anda yang memilih deposito jenis ini tidak bisa memindahtangankan atau memperjualbelikan ke pihak lain.
Dengan demikian, deposito on call merupakan solusi cerdas untuk menyimpan uang dalam jumlah ratusan juta atau bahkan milyaran dalam waktu dekat. Menyimpan uang dalam jumlah fantastis sendiri, tentu mempunyai risiko yang sangat tinggi
Biasanya, proses pencairan deposito ini juga cepat, karena hanya perlu menghubungi pihak bank.
3. Sertifikat Deposito
Jenis jenis deposito berikutnya yang bisa Anda pilih, yaitu sertifikat deposito. Deposito yang satu ini mirip dengan deposito berjangka. Lalu, apa yang membedakannya? Nama lembaga yang mengeluarkan dana deposito tidak tercantum pada sertifikat.
Selain itu, jangka penyimpanan tersedia mulai dari 3, 6, dan 12 bulan. Anda bisa mencairkan deposito secara tunai maupun non tunai.
4. Automatic Roll Over – ARO
Sesuai dengan namanya, perpanjangan jangka waktu deposito akan bertambah secara otomatis. Nasabah yang memilih ARO tentu akan mendapatkan kesepakatan awal mengenai perpanjangan otomatis tersebut.
Misalkan, nasabah deposit selama 6 bulan. Dalam kesepakatan awal, jika nasabah tidak mengambil uang setelah 6 bulan atau masa deposito berakhir, maka jangka deposito akan bertambah secara otomatis.
Sudah Lebih Paham dengan Jenis Jenis Deposito?
Jadi, 4 jenis deposito yang perlu Anda ketahui dan pelajari lebih dalam, yakni deposito berjangka, on call, sertifikat deposito, serta ARO. Setelah mengetahuinya, Anda bisa segera menentukan pilihan yang sesuai.
Lantas, diantara jenis jenis deposito manakah deposito yang dapat dipindahtangankan? Sertifikat deposito merupakan varian deposito yang dipindahtangankan atau diperjualbelikan.
Baca Selengkapnya: Mengenal Simpanan Berjangka, Manfaat, Bunga dan Contohnya
