Apa Itu Bisnis Digital? Ini Fungsi dan Jenis-Jenisnya

Apa Itu Bisnis Digital? Ini Fungsi dan Jenis-Jenisnya

Pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia, tentu banyak melahirkan bisnis digital. Pasalnya, bisnis ini disebut jauh lebih menguntungkan daripada bisnis konvensional.

Sebelum memulai bisnis ini, alangkah baiknya kenali apa itu bisnis digital, fungsi, dan jenis-jenisnya dalam artikel Koperasi Digital Propertree berikut ini.

Pengertian Bisnis Digital

Diketahui, bisnis digital adalah bentuk bisnis yang berbasis teknologi digital sebagai pondasi utama dalam menjalankan operasionalnya.

Biasanya, bisnis ini mencakup berbagai hal, mulai dari penjualan secara online, analisis data, pemasaran digital, serta interaksi dengan pelanggannya melalui website, aplikasi mobile, maupun media sosial.

Sehingga, jika suatu bisnis menggunakan pendekatan secara digital, maka bisnis itu akan dianggap sedang bertransformasi. Terlebih, kini sudah banyak bisnis yang mulai beralih ke ranah digital.

Apabila bisnis konvensional tidak mengikuti zaman, maka kemungkinan risiko bisnis tidak relevan relatif tinggi. Sebab, persaingan pun semakin ketat akibat banyak perusahaan yang berlomba-lomba mendapatkan pelanggan melalui platform digital.

Fungsi Bisnis Digital

Berdasarkan hasil riset yang Minkop lakukan, setidaknya ada tiga fungsi, antara lain:

1. Meningkatkan Produktivitas

Menyadari pentingnya teknologi dalam meningkatkan produktivitas, maka pebisnis masa kini haruslah memastikan jika sistem kerjanya dapat membuat karyawan bekerja menjadi lebih efisien.

Dalam hal ini, pebisnis sangat dianjurkan untuk memanfaatkan teknologi inovatif, seperti perangkat seluler, big data, cloud, hingga analitik. Sebab, semua hal itu bisa membantu meningkatkan produktivitas.

2. Kualitas Menjadi Lebih Tinggi

Fungsi kedua yaitu bisa memastikan bahwa segala aktivitas akan menghasilkan kualitas secara konsisten. Sehingga, output yang dihasilkan berkualitas tinggi dan bisa diandalkan.

3. Menurunkan Biaya Operasional

Terakhir, bisa mewujudkan keinginan perusahaan dalam menghemat biaya operasional dan waktu.

Lantaran proses penyelesaian dan tugas manual memerlukan waktu lama, maka prosesnya akan berjalan lebih lama daripada proses dan tugas yang sudah diotomatisasi.

Sampai saat ini, inefisiensi proses telah terbukti dapat merugikan bisnis hingga 25% dari total pendapatan. Sedangkan kerugian lainnya berasal dari tingkat kesalahan.

Jadi, pebisnis berhasil membuktikan kalau bisnis digital dinilai lebih efektif dan efisien dibanding bisnis konvensional.

Jenis-Jenis Bisnis Digital

Di Indonesia, terdapat lima jenis bisnis yang bisa Kopers jalani. Pastinya, setiap jenis memiliki fokus dan modal operasi yang berbeda-beda. Jenis-jenis bisnis ini meliputi:

1. Marketplace

Pada umumnya, marketplace adalah bisnis yang mana pemilik usahanya menawarkan sarana bagi orang lain untuk berjualan di platform mereka.

Dalam artian, marketplace merupakan wadah yang di dalamnya mempertemukan penjual dan pembeli. Tujuannya adalah untuk memudahkan terjadinya transaksi antar kedua belah pihak.

2. E-commerce

Hampir mirip dengan jenis pertama, bedanya e-commerce dilakukan oleh perusahaan atau produsen dengan menjual sekaligus memasakan produk dan jasanya ke konsumen.

Contohnya, perusahaan Alas Kaki Sukses yang fokusnya memproduksi sepatu dan sendal melalui website e-commerce. Tujuannya yakni untuk menjual sekaligus memasarkan katalognya kepada konsumen secara online.

3. Subscription

Jenis ketiga ialah subscription. Diketahui, subscription adalah biaya berlangganan yang harus pengguna bayarkan. Baik itu dalam hitungan bulanan ataupun tahunan.

Umumnya, model bisnis ini banyak diterapkan pada platform streaming, hiburan, bacaan, dan lain sebagainya. Misalnya seperti Spotify dan Netflix.

4. Dropshipping

Berikutnya ada pula dropshipping yang menjual produk kepada pelanggannya tanpa perlu menyimpan stok fisik. Nantinya, pemesanan produk akan pemasok proses. Lalu, pemasok akan mengirimkan produk secara langsung kepada pelanggannya.

5. Ad-Supported

Jenis terakhir mengandalkan keuntungan dari iklan yang muncul di media sosial maupun website. Sebagai contoh iklan di Instagram, Facebook, YouTube, dan masih banyak lagi.

Melalui ad-supported, Kopers bisa menghasilkan penghasilan yang besar jika iklannya makin banyak pula.

Akan tetapi, ada beberapa platform yang menyediakan layanan premium dengan cara berlangganan. Kendati begitu, pelanggan tidak akan terganggu lagi dengan iklan.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian, fungsi, hingga jenis-jenis digital yang penting untuk Kopers ketahui. Jadi, tertarikkah Kopers melakukannya?

Apabila tertarik, pastinya Kopers harus memiliki pengetahuan yang memadai untuk mendukung bisnis secara profesional.

Di blog Koperasi Digital Propertree, Kopers bisa menemukan beragam informasi terkait bisnis hingga edukasi menarik lainnya lho. Tunggu apa lagi Segera kunjungi blognya sekarang juga!

Baca Selengkapnya: Peran Penting Digitalisasi UMKM, Anti Ketinggalan Zaman!

Penulis: Dhea Alvionita

You May Also Like

About the Author: PROPERTREE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *