Bisnis Autopilot: Pengertian, Contoh, Hingga Cara Membuatnya

Bisnis Autopilot: Pengertian, Contoh, Hingga Cara Membuatnya

Ketika hendak memulai bisnis, pernahkah terbesit dipikiran Kopers bagaimana cara membuat bisnis autopilot? Pasalnya, berkat sistem ini para owner tidak perlu repot-repot untuk turun tangan secara terus-menerus.

Akan tetapi, membangun bisnis autopilot tidaklah mudah. Pasti akan banyak tantangan yang harus Kopers lewati dan perlu pengalaman yang mumpuni.

Nah, tanpa berlama-lama lagi, mari simak cara ampuh untuk membangun bisnis autopilot dalam artikel Koperasi Digital Propertree ini!

Pengertian Bisnis Autopilot

Melansir laman resmi UKM Indonesia, bisnis autopilot adalah bisnis yang berjalan secara otomatis dan tidak mengharuskan ownernya untuk memantau terus-menerus.

Sederhananya, bisnis autopilot atau bisnis berjalan sendiri artinya mengotomatisasikan usaha tanpa perlu Kopers khawatirkan.

Pasalnya, seluruh kegiatan operasionalnya perusahaan berikan ke pegawai yang dipercayai tanpa harus datang ke kantor (Quick Money).

Seperti yang sama-sama kita ketahui, tren teknologi bisnis kian berkembang dengan inovasi yang semakin bervariasi.

Oleh karena itu, kesuksesan bisnis ini pun tergantung pada inovasi dan teknologi. Di samping itu, owner juga harus memiliki kemampuan dalam mendelegasikan tugasnya ke dalam sistem ini.

Contoh Bisnis Autopilot

Berdasarkan hasil penelusuran Minkop, setidaknya ada lima contoh bisnis berjalan sendiri yang bisa Kopers coba. Penasaran apa saja contohnya? Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Pembuatan Situs Website

Pertama, Kopers bisa mengandalkan kemampuan sendiri untuk membuat situs website. Melalui website, Kopers bisa mendapat pendapatan pasif dengan membagikan informasi terkait ilmu yang dikuasai.

Dalam hal ini, Kopers tidak memerlukan produk berupa fisik untuk dijualkan. Melainkan menjual hasil pikiran. Jadi, Kopers pun bisa mengatur semuanya secara autopilot.

2. Perdagangan Saham

Jika ingin menghasilkan uang dengan mudah, Kopers bisa bangun pagi dan duduk manis di depan komputer atau smartphone. Lalu Kopers bisa membuka akun trading saham, memantau pasar, serta melakukan transaksi di perdagangan saham.

Di sini, Kopers hanya perlu fokus untuk melihat pergerakan harga di pasar melalui grafik. Bali saat harganya sedang rendah dan terlihat naik, dan jual saat harganya sudah di atas.

3. Membuat Blog

Membuat blog adalah salah satu contoh bisnis berjalan sendiri yang banyak kawula muda gunakan. Dengan blog, Kopers dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk orang lain lho melalui keterampilan menulis.

Lewat blog, Kopers juga bisa mendapatkan penghasilan yaitu dengan memasang iklan ataupun sponsor produk. Semakin banyak yang membaca, maka semakin besar pula nominalnya.

Maka dari itu, buatlah blog yang informatif dan bermanfaat bagi banyak orang. Ketika traffic blognya sudah tinggi, maka dengan sendirinya brand akan berdatangan.

4. Membuat E-Course atau E-Book

Menyadari banyaknya hal yang beralih secara digital, membuat seluruh kegiatan dilangsungkan melalui daring. Sehingga, Kopers bisa memanfaatkan momen ini dengan membuat e-course ataupun e-book.

Tak perlu khawatir, sebab bisnis ini bisa berjalan sendiri. Di mana Kopers sebagai owner hanya perlu mengunggah e-course ataupun e-book ke website.

5. Survei Online

Contoh bisnis berjalan sendiri yang bisa menghasilkan pundi-pundi uang adalah survei online.

Lantaran bisnis ini menyediakan layanan yang sangat berharga bagi perusahaan yang membutuhkan data, tak heran jika banyak orang yang tertarik untuk menjalankannya.

Cara Membuat Bisnis Autopilot

1. Penguasaan atau Mastery

Dalam tahap ini, ada empat hal yang wajib Kopers kuasai, antara lain seperti:

  • Penguasaan Goals

Pada penguasaan goals ada tiga yang perlu diperhatikan. Mulai dari menentukan visi perusahaan sejak awal berdiri, menentukan tujuan bisnis jangka pendek, hingga alasan hadirnya bisnis tersebut.

  • Penguasaan Finansial

Salah satu lancarnya suatu bisnis yaitu memiliki manajemen keuangan yang baik. Supaya bisnis bisa menjalankan operasionalnya secara maksimal, maka kebutuhan akan keuangan harus bisa terpenuhi.

Adapun tiga poin penting dalam laporan keuangan itu seperti neraca, laba rugi, dan cashflow yang merupakan jantungnya bisnis.

  • Penguasaan Waktu

Waktu sangatlah menentukan seberapa produktif proses kinerja suatu bisnis. Maka dari itu, ada beberapa hal yang penting Kopers perhatikan, seperti:

  1. Menentukan waktu kerja yang produktif,
  2. Membentuk divisi sales terbaik,
  3. Memantau produktivitas kerja tim, dan
  4. Lakukan riset secara berkala terkait seberapa sering Kopers kehilangan jam kerja karena hal yang kurang penting.
  5. Penguasaan Service

Penguasaan terakhir hanya berlaku untuk bisnis di bidang pelayanan. Untuk itu, pastikan seluruh pelayanan yang bisnis Kopers berikan memiliki kualitas yang baik.

2. Fokus Marketing atau Niche

Pada tahap kedua, Kopers harus fokus pada niche atau proses pemasaran. Apabila seluruh masalah internal bisnis sudah terselesaikan, saatnya Kopers mulai memasarkan produk.

Sebelum itu, Kopers harus memastikan jika bisnismu memiliki keunikannya sendiri. Tujuannya agar calon pembeli tertarik untuk membeli. Kendati begitu, perhatikan tiga semboyan berikut:

  • Menjadi yang pertama,
  • Menjadi yang terbaik, dan
  • Menjadi yang berbeda.

3. Pengaruh

Supaya bisnis Kopers memiliki output yang fantastis dan sesuai keinginan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:

  • Tentukan visi-misi perusahaan, tujuan, budaya, Key Performance Index (KEI), struktur organisasi, Standar Operasional Perusahaan (SOP), hingga manajemen waktu. 
  • Ciptakan sistem keuangan, teknologi, marketing, serta sumber daya manusia.
  • Menempatkan karyawan sesuai dengan posisi yang tepat.
  • Aturlah cara supaya agar bisnis dapat bergantung pada sistem.

4. Tim yang Berintegritas

Mempunyai tim solid dan berintegritas juga menjadi salah satu kunci suksesnya bisnis. Terlebih, sistem autopilot membutuhkan tim yang bisa dipercaya dalam mengurus berbagai aktivitas perusahaan.

Oleh sebab itu, pastikan Kopers memilih tim dengan spesifikasi berikut ini:

  • Integritas dan passion,
  • Komunikasi dan bakat, serta
  • Karakteristik pribadi.

Sedangkan untuk menghadirkan tim yang kuat, Kopers harus memperhatikan enam poin berikut:

  • Mengetahui tujuan umum,
  • Kepemimpinan yang kuat,
  • Aturan kerja,
  • Berani mengambil berbagi risiko,
  • Perencanaan Bisnis, dan
  • Melibatkan semua anggota tim.

Itu dia cara ampuh yang bisa Kopers terapkan untuk membuat bisnis autopilot. Tertarikkah Kopers menjalankan bisnis ini? Tulisan jawabannya di kolom komentar, ya!

Jika Kopers ingin mencari informasi terupdate dan menarik lainnya seputar bisnis, keuangan, hingga edukasi, yuk cek blog Koperasi Digital Propertree!

Baca Selengkapnya: Apa Itu Bisnis Digital? Ini Fungsi dan Jenis-Jenisnya

Penulis: Dhea Alvionita

You May Also Like

About the Author: PROPERTREE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *